2 ORANG TERHEBAT DALAM SEJARAH PENDAKIAN GUNUNG
Menggapai Puncak Rinjani
Menjelajah Kediaman Terakhir Dewi Anjani
Lawu Lewat Candi Cetho
Perjalanan Terpanjang Menuju Puncak Lawu
Puncak Mahameru
Sebuah Legenda Tersisa - Puncak Abadi Para Dewa
Menggapai Puncak Rinjani
Menjelajah Kediaman Terakhir Dewi Anjani
Lawu Lewat Candi Cetho
Perjalanan Terpanjang Menuju Puncak Lawu
Wednesday, December 16, 2015
MESSNER DAN JUREK
Friday, December 11, 2015
Pendakian Arjuno Jalur Purwosari
RUTE BERSEJARAH MENUJU PUNCAK ARJUNO
Catatan Pendakian kali ini adalah Gunung Arjuno jalur Purwosari yang saya alami pada tanggal 13-14 Juni 2015. Ditemani oleh Saiful Adi dari Mojosari, Mojokerto. Awalnya rencana pendakian hanya sampai pos terakhir. Namun apa daya, puncak memang selalu menggoda, sehingga akhirnya bablas sampai puncak Ogal-Agil 3.339m.
Sabtu, 13 Juni.
Rumah Mbah Juru Kunci |
Trek awal |
POS 1 GOA ANTABOGA |
Persimpangan jalan |
Tandon air |
Kiri/lurus ke puncak |
POS 2 TAMPUONO |
Warung |
Pondokan |
Sendang Dewi Kunti |
POS 3 EYANG SAKRI |
+14.43 WIB. Melewati sebuah pondok yang kelihatan angker karena seperti sudah lama tidak ada yang menempati, tapi kondisinya masih bagus.
POS 4 EYANG SEMAR |
POS 5 EYANG MANGKUTOROMO |
Pondokan |
+23.00 WIB. Bangun dan menyiapkan asupan energi buat ke puncak.
+24.00 WIB. Perjalanan menuju ke puncak di mulai. Dengan membawa ransel berisi kompor, nesting, air, mie dan 2 botol besar air mineral, saya dan teman-teman meninggalkan Petilasan EYANG MANGKUTOROMO. Tidak jauh di atas EYANG MANGKUTOROMO adalah CANDI SEPILAR. Tapi karena malam dan gelap, jadi tidak sempat menikmati bentuk candinya.
CANDI SEPILAR |
Minggu, 14 Juni.
+02.35 WIB. Sampai di monumen Jawa Dwipa. Ada beberapa tenda yang berdiri di sini. Setelah melewati monumen Jawa Dwipa, jalur mulai terjal tidak terkendali. Ada tanjakan cukup panjang dan terjal dengan kemiringan 45-80° sehingga harus merangkak dan sangat menguras tenaga.
+05.30 WIB. Matahari sudah terbit dan puncak belum juga terlihat. Istirahat dulu sambil meratapi nasib gagal menikmati matahari terbit di puncak. Bikin api unggun untuk mengusir dingin sambil menunggu teman-teman yang masih tertinggal di bawah. Setelah menunggu beberapa menit belum ada tanda-tanda kemunculan teman yang dibawah, akhirnya saya berdua dengan Syamsul melanjutkan perjalanan ke puncak, sementara Lia dan adiknya Syamsul menunggu Saiful dan kawan-kawan yang masih di bawah.
Pemandangan menuju puncak |
Pertemuan jalur Purwosari - Lawang |
+07.00 WIB. Sampai di pertemuan jalur Purwosari dan Lawang, berarti tidak lama lagi sampai puncak.
Gumpalan es |
Tas saya taruh di bawah sebuah batu besar yang ada celukannya, lumayan melindungi dari teriknya matahari. Saatnya menikmati pemandangan di puncak Ogal Ogil...
Gunung Kawi dan Buthak. Jauh di kanan adalah Gunung Kelud. |
TNBTS |
Sambil menunggu teman-teman, saya memasak mie karena perut sudah mulai keroncongan. Setelah mengisi perut kembali menjelajah area puncak untuk menikmati pemandangan.
+11.30 WIB. Setelah lumayan lama menikmati puncak dan menunggu teman-teman yang lain tak kunjung muncul, saya pastikan mereka tidak meneruskan sampai ke puncak. Saya putuskan untuk turun. Saya cepatkan langkah kaki meninggalkan puncak, bahkan berlari karena khawatir teman-teman menunggu dibawah.
+12.40 WIB. Sampai di CANDI SEPILAR. Sesampainya di EYANG MANGKUTOROMO, saya dapati teman-teman lagi molor semua ternyata hehehe...
+16.00 WIB. Siap-siap turun meninggalkan EYANG MANGKUTOROMO. Karena hari sudah beranjak sore, langkah kaki kami cepatkan.
+18.00 WIB. Tiba di POS 2 TAMPUONO.
+19.00 WIB. Tiba di POS 1 GOA ANTABOGA. Disini saya baru merasakan kaki sakit semua karena efek turun sambil berlari.
Sesampainya di basecamp, tidak berlama-lama, segera meluncur pulang ke rumah karena sudah malam dan besok harus berkarya lagi :)
Terimakasih kepada mas Saiful Adi dan kawan-kawan yang telah menemani perjalanan saya.