Menggapai Puncak Rinjani

Menjelajah Kediaman Terakhir Dewi Anjani

Lawu Lewat Candi Cetho

Perjalanan Terpanjang Menuju Puncak Lawu

Puncak Mahameru

Sebuah Legenda Tersisa - Puncak Abadi Para Dewa

Menggapai Puncak Rinjani

Menjelajah Kediaman Terakhir Dewi Anjani

Lawu Lewat Candi Cetho

Perjalanan Terpanjang Menuju Puncak Lawu

Wednesday, December 16, 2015

MESSNER DAN JUREK

 2 ORANG TERHEBAT DALAM SEJARAH PENDAKIAN GUNUNG


Nostalgia dengan catatanku di blog multiply 8 tahun yang lalu, yang aku tulis sekedar untuk wawasan dan motivasi diri sendiri. Tidak menyangka kalo banyak yang sharing, padahal catatan aslinya sudah hilang bersamaan dengan multiply gulung tikar. Hmmmm... Bukan bermaksud untuk mengarahkan dan mempengaruhi, tapi fakta apa adanya tentang 2 orang pendaki legendaris gunung-gunung 8000mdpl.

Friday, December 11, 2015

Pendakian Arjuno Jalur Purwosari


RUTE BERSEJARAH MENUJU PUNCAK ARJUNO

Catatan Pendakian kali ini adalah Gunung Arjuno jalur Purwosari yang saya alami pada tanggal 13-14 Juni 2015. Ditemani oleh Saiful Adi dari Mojosari, Mojokerto. Awalnya rencana pendakian hanya sampai pos terakhir. Namun apa daya, puncak memang selalu menggoda, sehingga akhirnya bablas sampai puncak Ogal-Agil 3.339m.

Sabtu, 13 Juni.

Rumah Mbah Juru Kunci
Trek awal
±11.08 WIB. Perjalanan dimulai dari rumah juru kunci situs-situs purbakala. Mengambil jalan pintas lewat ladang kopi milik warga, hingga akhirnya ketemu dengan jalur utama pendakian yang berupa jalan makadam. Di kanan kiri jalan makadam adalah perkebunan kopi milik warga. Selama di jalan juga ketemu dengan tandon air milik warga dan gubuk.

POS 1 GOA ANTABOGA
±11.57 WIB. Tiba di POS 1 GOA ANTABOGA. Disambut dengan papan hijau bertuliskan DAERAH TRADISI PEMBARETAN WARGA BARU DIVIF 2 KOSTRAD dan gerbang gapura bertulis GUO ONTO BOEGO (Indonesia: GOA ANTABOGA). Disini selain goa Antaboga, juga tugu Antaboga, pondok untuk istirahat, sumber air dan toilet, serta camping ground.

Persimpangan jalan
+12.30 WIB. Setelah istirahat dan sholat dhuhur, mulai jalan lagi meninggalkan POS 1. Tepat di atas POS 1 ada semacam persimpangan jalan, jalan yang benar dilewati pipa air. Kondisi jalan sudah didominasi tanah, meskipun masih banyak batu-batu yang menghiasi sepanjang jalan. Semakin ke atas jalannya makin didominasi tanah.

Tandon air
Kiri/lurus ke puncak
+12.54 WIB. Melewati tandon penampungan sumber air. Di sini bertemu pertigaan, jalur ke puncak lewat jalan kiri yang dilewati pipa air. Di sebelah kiri kadang-kadang masih terlihat perkebunan warga, sementara di kanan adalah hutan.

POS 2 TAMPUONO
Warung
Pondokan
Sendang Dewi Kunti
+13.15 WIB. Tiba di POS 2 TAMPUONO. Beberapa pendaki sedang beristirahat di POS. Sampai disini disambut sebuah pos kecil dan warung. Tapi begitu jalan lagi ke atas ternyata lebih banyak lagi warung dan pondok peristirahatan, dan situs-situs perbakala. Istirahat cukup lama disini sambil berkeliling melihat-lihat. Disini terdapat petilasan EYANG ABIYASA dan ada kolam kecil bernama , juga ada kamar mandi dan toilet. Istirahat sebentar disalah satu pondok sebelum melanjutkan perjalanan.

POS 3 EYANG SAKRI
+14.15 WIB. Melewati POS 3 EYANG SAKRI. Bertemu dengan beberapa pendaki yang sedang istirahat.

+14.43 WIB. Melewati sebuah pondok yang kelihatan angker karena seperti sudah lama tidak ada yang menempati, tapi kondisinya masih bagus.

POS 4 EYANG SEMAR
+15.19 WIB. Tiba di POS 4 EYANG SEMAR. Ada sumber air dan beberapa pondok. Di POS EYANG SEMAR ini kita sudah bisa menikmati pemandangan yang ada di bawah. Setelah ishoma, perjalanan pun berlanjut.

POS 5 EYANG MANGKUTOROMO
Pondokan
+16.55 WIB. Tiba di POS 5 EYANG MANGKUTOROMO. Ada pondok, sumber air dan toilet. Istirahat dan tidur disini, mengumpulkan kembali energi untuk berangkat ke puncak nanti malam.

+23.00 WIB. Bangun dan menyiapkan asupan energi buat ke puncak.

+24.00 WIB. Perjalanan menuju ke puncak di mulai. Dengan membawa ransel berisi kompor, nesting, air, mie dan 2 botol besar air mineral, saya dan teman-teman meninggalkan Petilasan EYANG MANGKUTOROMO. Tidak jauh di atas EYANG MANGKUTOROMO adalah CANDI SEPILAR. Tapi karena malam dan gelap, jadi tidak sempat menikmati bentuk candinya.
CANDI SEPILAR


Minggu, 14 Juni.

+02.35 WIB. Sampai di monumen Jawa Dwipa. Ada beberapa tenda yang berdiri di sini. Setelah melewati monumen Jawa Dwipa, jalur mulai terjal tidak terkendali. Ada tanjakan cukup panjang dan terjal dengan kemiringan 45-80° sehingga harus merangkak dan sangat menguras tenaga.

+05.30 WIB. Matahari sudah terbit dan puncak belum juga terlihat. Istirahat dulu sambil meratapi nasib gagal menikmati matahari terbit di puncak. Bikin api unggun untuk mengusir dingin sambil menunggu teman-teman yang masih tertinggal di bawah. Setelah menunggu beberapa menit belum ada tanda-tanda kemunculan teman yang dibawah, akhirnya saya berdua dengan Syamsul melanjutkan perjalanan ke puncak, sementara Lia dan adiknya Syamsul menunggu Saiful dan kawan-kawan yang masih di bawah.

Pemandangan menuju puncak
Pertemuan jalur Purwosari - Lawang
+07.00 WIB. Sampai di pertemuan jalur Purwosari dan Lawang, berarti tidak lama lagi sampai puncak.

Gumpalan es
+08.00 WIB. Akhirnya sampailah di area puncak. Di beberapa bagian tanah di area puncak ternyata terdapat gumpalan es, menandakan suhu dingin yang lumayan ekstrim dibawah nol derajat. Tepat di bawah puncak ada seorang pendaki yang mengalami kepala pusing. Untungnya saya sedia obat sakit kepala. Ada beberapa tenda yang berdiri di area puncak. Lumayan banyak juga pendaki yang ada di puncak.

Tas saya taruh di bawah sebuah batu besar yang ada celukannya, lumayan melindungi dari teriknya matahari. Saatnya menikmati pemandangan di puncak Ogal Ogil...

Gunung Kawi dan Buthak. Jauh di kanan adalah Gunung Kelud.
TNBTS

Setelah menikmati pemandangan, saya beristirahat di bawah sebuah batu besar yang ada celukannya dimana saya meletakkan ransel sebelumnya. Eh tidak tahunya ada rombongan yang seenaknya ikut menikmati air saya yang saya taruh di samping tas, dikira tas saya punya temannya... Haduhh.

Sambil menunggu teman-teman, saya memasak mie karena perut sudah mulai keroncongan. Setelah mengisi perut kembali menjelajah area puncak untuk menikmati pemandangan.

+11.30 WIB. Setelah lumayan lama menikmati puncak dan menunggu teman-teman yang lain tak kunjung muncul, saya pastikan mereka tidak meneruskan sampai ke puncak. Saya putuskan untuk turun. Saya cepatkan langkah kaki meninggalkan puncak, bahkan berlari karena khawatir teman-teman menunggu dibawah.

+12.40 WIB. Sampai di CANDI SEPILAR. Sesampainya di EYANG MANGKUTOROMO, saya dapati teman-teman lagi molor semua ternyata hehehe...

+16.00 WIB. Siap-siap turun meninggalkan EYANG MANGKUTOROMO. Karena hari sudah beranjak sore, langkah kaki kami cepatkan.

+18.00 WIB. Tiba di POS 2 TAMPUONO.

+19.00 WIB. Tiba di POS 1 GOA ANTABOGA. Disini saya baru merasakan kaki sakit semua karena efek turun sambil berlari.

Sesampainya di basecamp, tidak berlama-lama, segera meluncur pulang ke rumah karena sudah malam dan besok harus berkarya lagi :)

Terimakasih kepada mas Saiful Adi dan kawan-kawan yang telah menemani perjalanan saya.